Tragedi bibir berdarah di Scientia Park

Taman kota menjadi tempat langka
terutama di kota besar seperti Jakarta. Kayaknya jarang banget lihat anak kecil
main di taman yang rindang dan luas seperti masa kecil saya dulu. Kalau pun ada
taman biasanya isinya orang pacaran atau pedagang kaki lima ;( 

Sejak punya anak dan tahu
pentingnya pengenalan pada alam bebas saya jadi rajin browsing soal taman atau
tempat out door untuk anak. Tapi karena anak saya baru berusia satu tahun tak
banyak tempat out door yang bisa didatangi kecuali taman.  Saat saya tinggal di cibubur saya pernah
mengulas tentang salah satu taman hijau alternatif untuk anak yang bisa di baca DISINI

Nah sejak pindah ke Tangerang Selatan saya pun amazed ternyata banyak
sekali taman kota dan out door place yang bisa menjadi pilihan anak-anak. Salah
satunya adalah Scientia Square Park yang terletak di Gading Serpong. Menurut
websitenya taman ini lumayan luas 1.2 hektar yang dilengkapi dengan skate park,
taman bermain anak, butterfly park dan ada food court jadi orang tua bisa asik
makan sambil memantau anak bermain..wow! sounds so interesting right?

Tanpa pikir panjang saya pun
menuju Gading serpong bersama keluarga kecil saya plus adik dan keponakan saya
yang berusia dua tahun. 

Jarak dari rumah saya ke wilayah
Gading Serpong sebenarnya ngak terlalu jauh, tapi karena belum pernah kesana
dan hanya berharap pada panduan google map jadi rasa panjang perjalanan karna
pakai acara kesasar segala hehehe.

Untuk masuk ke dalam Scientia Park Cukup membayar Rp 15.000 untuk orang dewasa , anak dibawah dua
tahun gratis. Letak loket pembayaran ternyata berada di areal ruko di depan
pintu masuk, tiketnya berupa gelang dengan nomor kode yang di sematkan di
pergelangan tangan anda. 

Kesan saya pertama kali pas masuk
kok kecil banget ya tempatnya hehehe. Tak seperti yang saya bayangkan.  

Ada beberapa permainan anak yang cocoknya
untuk anak usia 7 tahunan, yang pasti bukan seusia anak saya. Si Ale lebih suka
lari di rerumputan yang lumayan luas, tapi sayang ada sejumlah orang latihan
karate kayaknya sedang kenaikan sabuk karate. Sumpah menggangu banget
orang-orang ini, jadi memakai jatah anak-anak untuk bermain. Mereka juga pakai
sound alias toa yang kenceng banget dengan bahasa bahasa antra brantah. Rusak
banget suasana ;(

Belum kelar sebelnya, adik saya
tiba-tiba mengajak saya pulang karena keponakan saya Virza katanya jatuh,
bibirnya terbentur lantai kayu. Saya dengan sigap langsung memangil petugas
yang ada di beberapa pintu keluar, anehnya mereka ternyata ngak sigap
menghadapi kecelakaan kecil anak. Mereka ternyata ngak punya kotak p3k! Sebagai
tempat bermain anak yang mengusung tema outdoor activities harusnya ada dong
kotak p3k, gimana coba kalau ada kecelakaan yang berakibat fatal pada
anak-anak.

Petugasnya hanya menghubungi
temannya melalui walkie-talkie bertanya dimana kah gerangan kotak p3k, udah
tiga orang ditanya bilang tidak tahu. Sampailah pada suara seorang pria di
ujung walkitalkie yang bilang ada kotak p3k di sisi selatan. Saya harus menunggu
30 menit untuk kotak p3k yang tak kunjung datang sementara si bocah yang
bibirnya berdarah udah jejeritan ngak karuan. Too bad saya tinggalin aja tuh
mbak petugas yang ngak membantu sama sekali. 

Saya jadi heran masa sih tempat
sedemikian keren ngak pnya kotak p3k or petugas yang sigap saat ada kecelakan
kecil terjadi pada anak. Out door activities pasti kadang melibatkan
kecelakaan kecil misalnya jatuh atau tergores. Seharusnya di setiap pintu ada
kotak p3k atau ambulance untuk keadaan mendesak. 

Selain insiden bibir berdarah
menurut  saya tempat ini bisa menjadi
pilihan anda yang tinggal di wilayah Gading Serpong untuk mampir. Tapi saya
merasa lokasinya rada jauh dari rumah so maybe not spending time here anymore. 

Oh iya kalau anda ngak punya
kendaraan pribadi atau merasa rumah kejauhan, ada kok shuttle bus yang
disediakan di beberapa tempat seperti di Mangga Dua, Citraland dan Blok M
tujuannya Summarecon Mal Serpong nanti tinggal nyebrang aja deh.

Dont’t forget to follow me..